A. MAKNA LOGO LSM PASETTONG
1. Lambang organisasi mewujudkan pencerminan dari :
- Bentuk mengartikan tempat berdirinya.
- Segilima bersayap mengartikan dibawah naungan Yayasan Palapa Sumenep.
- Angka SATU mengartikan Tuhan Yang Maha Esa
- Timbangan mengartikan Keadilan bagi seluruh anggota dan seluruh rakyat indonesia.
- Roda Besi
- Rantai
- Bunga Kapas
2. Warna lambang mewujudkan percerminan dari :
- Warna biru dalam bendera mencerminkan lautan yang luas (ilmu).
- Warna putih mencerminkan niat yang ikhlas dan suci dalam melaksanakan perjuangan.
- Warna Kuning mencerminkan kejujuran dalam menuangkan tulisan.
- Warnah merah mencerminkan keberanian dalam bertindak
- Warna hijau mencerminkan kesetiaan, loyalitas bersama rakyat.
3. Tiga pegangan buat pengurus dan atau anggota PASETTONG
- Bahagia dan sa’adah hanya akan dirasakan oleh orang yang membela KEYAKINAN, KEBENARAN, DAN KEADILAN.
- Kemenangan dan kejayaan hakiki akan diberikan kepada para pejuang yang RELA BERKORBAN, KUAT MENAHAN PENDERITAAN dan KEPAPAAN.
- Tegaklah dengan KEYAKINAN dan PERJUANGAN KARENA makna hidup dan GUNA HIDUP terletak pada KEYAKINAN dan PERJUANGAN.
B. MOTO PERJUANGAN LSM PASETTONG
HIDUP HARUS BERTINDAK, HIDUP MENGHIDUPI dan MENGHIDUPI HIDUP
C. PASETTONG SEBUAH SIMBOL PERUBAHAN
- LSM PASETTONG menjunjung tinggi nilai dan tujuan murni Lembaga Swadaya Masyarakat
- LSM PASETTONG menghargai dan menjalankan hukum Agama, Pancasila, dan Undang-Undang dasar 1945
D. IKRAR JANJI AKTIVIS – ANGGOTA LSM PASETTONG
- Kami,
Keluarga Besar PASETTONG (PALAPA SETTONG) adalah sebagai Manusia yang
bergabunG dalam kumpulan atau disebut organisasi LSM yang percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
- Kami,
keluarga besar PASETTONG (PALAPA SETTONG) siap bela BELA NEGARA sebagai
perwujudan Anak Bangsa yang berdaulat, bermatabat dan merdeka demi
terwjudnya NKRI (NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA) SEBAGAI HARGA MATI.
- Kami,
Keluarga Besar PASETTONG (PALAPA SETTONG) Menyatakan Sikap dan
BERKOMITMEN bahwa PANCASILA adalah falsafah Berbangsa dan Bernegara
sebagai Kpribadian yang Berdaulat, Bermatabat, Adil serta menjunjung
Keaneka Ragaman sesuai BHINEKA TUNGGAL IKA . Berbeda-beda tapi satu.
- Kami
Keluarga besar PASETTONG (PALAPA SETTONG) Akan Taat, Patuh, Loyal,
terhadap Lembaga tertinggi PALAPA sebagai pendiri dan PALAPA
keseluruhan sebagai wujud mengembangkan sayap : MENGEDEPANKAN PERJUANGAN
MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT MASYARAKAT BAWAH KHUSUSNYA UMUMNYA
MASYARAKAT INDONESIA MENUJU SEJAHTERA ATAS DASAR KEKELUARGAAN GOTONG
ROYONG YANG DILANDASI AMANAH, AMALIAH DAN ISTIQOMAH serta siap dengan
dengan segala resiko melaksanakan AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR (tegakkan
kebenaran dan berantas kedholiman / kejahatan / penindasan).
- Kami
keluarga Besar PASETTONG (PALAPA SETTONG) Akan tunduk serta patuh
kepada aturan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, Program Umum , Peraturan
Organisasi, Keputusan Lembaga Tertinggi, Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku, juga tetap SETIA BELA PANCASILA, SETIA PADA PEMBUKAAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 mengutamakan KERJA KERAS, JUJUR DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM MELAKSANAKAN PEMBAHARUAN DAN PEMBANGUNAN UNTUK MELETAKKAN
PERAN SERTA MASYARAKAT DI NKRI sebagai BELA NEGARA.
E. PASETTONG SIMBOL BUDAYA ORGANISASI
- PASETTONG
yang terdiri dari dua kata dalam bahasa Madura sebagai simbol budaya
organisasi menjadi kata yang bermakna sebagai suatu kata pendorong dalam
bersikap dan berperilaku bagi Pengurus dan Anggota LSM PALAPA SETTONG
bahwa :
PALAPA
mengandung arti suatu tujuan mulia yang didukung dengan tekad yang kuat
dan demi mencapai cita-cita setinggi angkasa dan seluas dunia.
SETTONG ialah SATU mengandung arti Tuhan Yang Maha Esa, Satu wadah, Satu tujuan, Satu Asal.
Maka jika kata PALAPA dan SETTONG dijadikan satu menjadi PASETTONG yang dalam bahasa indonesia berarti SATUKAN, MENYATUKAN.
PASETTONG
mengandung arti menyatukan segala perbedaan, menyatukan segala hal
dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
BUDAYA
LSM PASETTONG adalah wujud sikap dan perilaku sebagai Manusia Indonesia
Seutuhnya dalam kemampuan memanfaatkan kepedulian, kesadaran,
kecerdasan dan akal kedalam usaha mengaktualisasikan makna Budaya
Lembaga Swadaya PALAPA SETTONG sebagai pedoman yang harus dianut selaku
Pengurus – Anggota
- VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DALAM BUDAYA LSM PASETTONG
Kesamaan
VISI DALAM SIKAP dan MISI DALAM PERILAKU dalam BUDAYA LSM GMBI dengan
tuntunan NILAI, NORMA, WEWENANG, dan GANJAR secara jelas dirumuskan.
Oleh
karena itu Visi Dalam Sikap menggambarkan persfektif perjalanan hidup
yang abadi dan Misi Dalam Perilaku menggambarkan jembatan sebagai sarana
dalam perjalanan hidup jangka panjang.
VISI
LSM PASETTONG DALAM BERSIKAP adalah membangun CITRA Pengurus – Anggota
dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara dengan BUDAYA kerja
sama kedalam dan keluar dengan ARAH menuntun sikap kedalam kekuatan
berpikir ketaatan dan berpikir positip dengan TUJUAN melaksanakan
gerakan masyarakat indonesia secara produktif dalam kehidupan
sosial,pendidikan serta berbangsa dan bernegara.
MISI
BUDAYA LSM PASETTONG DALAM BERPERILAKU adalah kebiasaan untuk
MEMPERHATIKAN kehangatan dalam mengkomunikasikan suara hati dengan
memberikan BIMBINGAN atas kepercayaan dan keyakinan kedalam kekuatan
antisipatif berdasarkan ANALITIS dalam kekuatan, kelemahan, kesempatan,
dan tantangan terhadap gejala menjadi masalah yang dihadapi secara
EKPRESIF dengan spontan, bersemangat, berpikir metodis (otak dan hati)
dan non-metodis (hati)
TUJUAN
BUDAYA LSM PASETTONG adalah melaksanakan secara konsisten,
berkesinambungan dan terbuka dalam mewujudkan visi dan misi LSM
PASETTONG.
STRATEGI
LSM PASETTONG adalah menggerakkan sosialisasi secara konsisten,
berkesinambungan dalam melaksanan pengawasan dan pengendalian atas IKRAR
JANJI Pengurus – Anggota LSM PASETTONG.
- NILAI, NORMA, WEWENANG DAN GANJAR DALAM LSM PASETTONG :
- NILAI DALAM BUDAYA LSM PASETTONG:
Nilai
dalam budaya LSM PASETTONG memberikan suatu pernyaatan yang
menggambarkan apa yang lebih penting atau kurang penting ; apa yang
lebih baik atau kurang baik ; apa yang lebih benar atau yang kurang
benar dalam menuntun sikap dan perilaku yang digerakkan oleh kekuatan
pikiran.
Oleh
karena itu, kita mengenal Nilai utama yang berpijak kepada apa yang
telah digariskan dalam nilai-nilai PANCASILA sebagai gambaran nilai
STATIS yang digerakkan oleh pikiran KESADARAN kedalam hati yang mencakup
:
KETUHANAN YANG MAHA ESA
· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
· Manusia
Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
Agama dan Kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
· Mengembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
· Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
· Agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang
dipercaya dan diyakininya.
· Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keercayaan masing-masing.
· Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
· Mengakui memperlakukan manusia ssuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
· Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia ,
tanpa membeda-bedakan suku, keurunan, agama, kepercayaan , jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
· Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
· Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.
· Mengembangkan sika tidak semena-mena terhadap orang lain.
· Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
· Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
· Berani membela kebenaran dan keadilan.
· Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh ummat manusia.
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjsama dengan bangsa lain.
PERSATUAN INDONESIA
· Mampu
menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
· Sanggub dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan.
· Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
· Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
· Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial.
· Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
· Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATA/PERWAKILAN
· Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
· Tidak boleh memksakan kehendak kepada orng lain.
· Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
· Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
· Menghormati dan menjunjung tinggi keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
· Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
· Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
· Musyawarah dilakukan dengan akal yang sehat dan ssuai denganhati nurani yang luhur.
· Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan pesatuan dan kesatuan
dem kepentingan bersama.
· Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
· Mengembangkan Perbuatan yang luhur,, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongan-royongan.
· Mengembangkan sikap adil terhadap sesame.
· Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
· Menghormati hak orang lain.
· Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
· Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
· Tida menggunakan hak milk untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
· Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau merugikan kepentinga umum.
· Suka bekerja keras.
· Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemanusiaan da kesejahteraan bersama.
· Suka melakukan kegiatan dalam angka mewujudkan kemajan yang merata dan keadilan soisial.
Selain
Nilai utama, maka digariskan pula dalam nilai-nilai DAYA DORONG sebagai
gambaran nilai DINAMIS yang digerakkan oleh pikiran KECERDASAN DAN AKAL
kedalam jiwa yang digerakkan oleh kepercayaan dan keyakinan mencakup :
KEYAKINAN :
Keyakinan yang benar (haqqul yaqin), tertuang dalam :
Surat Al Waaqi’ah, QS. 56 : 95 “Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
KEBENARAN:
Kebenaran itu bersumber dari Allah :
Surat Al Baqarah, QS. 2 : 147“ Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
Surat Ali’Imran QS. 3 : 60“ (Apa
yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari
Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Surat Yunus QS. 10 : 94“ Maka
jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami
turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca
kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari
Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
ragu-ragu.
Surat Al Qashash QS. 28 : 75“ Dan
Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata
“Tunjukkanlah bukti kebenaranmu”, maka tahulah mereka bahwasanya yang
hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya
mereka ada-adakan.
KEADILAN :
Perintah bertindak adil :
Surat An Nisaa’ QS. 4 : 135” Wahai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri
atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.
Surat Al Maa-idah QS. 5 : 8” Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Surat Al An’aam QS. 6 : 152“ Dan
janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfa`at, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka
hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat (mu), dan
penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu
agar kamu ingat,
Surat Al A’Raaf QS. 7 : 29” Katakanlah:
“Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan”. Dan (katakanlah): “Luruskanlah
muka (diri) mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan
mengikhlaskan keta`atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan
kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepadaNya)”.
Surat An Nahl QS. 16 : 90” Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.
Pelaku keadilan dicintai Allah :
Surat Al Mumtahanah QS. 60 : 8” Allah
tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.
RELA BERKORBAN :
Mengorban diri untuk mencapai ridla Allah :
Surat Al Baqarah QS. 2 : 207” Dan
di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
KUAT MENAHAN PENDERITAAN DAN KEPAPAAN
Sabar dalam penderitaan :
Surat Al Baqarah QS. 2 : 177” Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Surat At Taubah QS. 9 : 128“ Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.
BERMORAL:
Dasar-dasar akhlak:
Surat AlA’raaf QS. 7 : 199“ Jadilah engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.
,200“ Dan
jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.,
201“ Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan,
mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya.
Surat Al Baqarah QS. 2 : 109“ Sebahagian
besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu
kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari
diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka
ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan
perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surat Ali „Imran QS. 3 : 14“ Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).
Surat An Nisaa’ QS. 4 : 149“ Jika
kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan
sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema`af
lagi Maha Kuasa.
Surat Al Maa-idah QS. 5 : 13“ (Tetapi)
karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan
hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang
mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa
akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka
(yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka,
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Akhlak Nabi Muhammas saw :
Surat Ali ‚Imran QS. 3 : 159” Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.
PINTAR :
Surat Yunus QS. 10 : 79“ Fir`aun berkata (kepada pemuka kaumnya): “Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!”
Surat Yusuf QS. 12 : 36“ Dan
bersama dengan dia masuk pula kedalam penjara dua orang pemuda.
Berkatalah salah seorang di antara keduanya: “Sesungguhnya aku bermimpi,
bahwa aku memeras anggur.” Dan yang lainnya berkata: “Sesungguhnya aku
bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan
burung.” Berikanlah kepada kami ta`birnya; sesungguhnya kami memandang
kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena`birkan mimpi).,
45“ Dan
berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: “Aku akan memberitakan
kepadamu tentang (orang yang pandai) menta`birkan mimpi itu, maka
utuslah aku (kepadanya).”,
55“ Berkata
Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku
adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.”
SOLID – kuat , kukuh, berbobot – padat, berisi :
Surat Al Kahfi QS. 18 : 34“ dan
dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang
mu’min) ketika ia bercakap-cakap dengan dia: “Hartaku lebih banyak dari
pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat”.
Surat An Naml QS. 27 : 39“ Berkata
`Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercaya”.
Surat Al Qashash QS. 28 : 26“ Salah
seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat
lagi dapat dipercaya”.
Surat ArRuum QS. 30 : 9“ Dan
apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri)
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari
apa yang telah mereka makmurkan.
Dan
telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim
kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri
sendiri“.
Kekuatan:
Surat Al Baqarah QS. 2 : 11“ Dan
bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan
perbaikan.”,
65“
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di
antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah
kamu kera yang hina”.
Surat Al An’aam QS. 6 : 19“ Katakanlah:
“Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Katakanlah: “Allah. Dia
menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur’an ini diwahyukan kepadaku
supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang
yang sampai Al Qur’an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui
bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?” Katakanlah: “Aku
tidak mengakui”. Katakanlah: “Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha
Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan
(dengan Allah)”.
Kebenaran bakal dikokohkan Allah:
Surat Yunus QS. 10 : 82“ Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai (nya).
BERANI:
Mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan dsb
Hati yang diberi hidayah Surat At Taghaabun QS. 64 : 11“ Tidak
ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Menyatukan
kekuatan nilai utama yang digerakkan oleh KESADARAN dan nilai daya
dorong yang digerakkan oleh KECERDASAN DAN AKAL yang bersumber dalam Al
Qur’an kedalam kekuatan azas yang menyatukan sebagai pedoman cita-cita
bersama yang digerakkan oleh pikiran menjadi nilai-nilai yang mengikat.
Dengan
kebiasaan memanfaatkan kekuatan pikiran dalam KESADARAN, KECERDASAN DAN
AKAL untuk memahami, menghayati dan mengamalkan makna nilai-nilai
tersebut diatas kedalam LSM GMBI sebagai kekuatan untuk menjaga
kehidupan aktivis dan anggota pribadi, dan komunitas dalam kerja,
keluarga dalam pandangan yang benar serta dapat dipertanggung jawabkan
yang sejalan dengan VISI dan MISI LSM GMBI.
- NORMA DALAM LSM PASETTONG:
Bertolak
dari jabaran nilai-nilai yang menjadi kekuatan menggerakkan pikiran
kesadaran, kecerdasan dan akal, maka untuk mengikatnya diperlukan norma
sebagai aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur penilaian
pelaksanaan nilai kedalam sikap dan perilaku sebagai panduan, tatanan
dan kendali.
Sejalan
dengan itu diperlukan kaidah untuk mengatur hal-hal yang terkait dengan
pelaksanaan peran dalam fungsi,, tugas, dan pekerjaan dengan kebiasaan
yang produktif dalam kegiatan pada Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia.
- WEWENANG DALAM LSM PASETTONG:
Bertolak
dari ketentuan noma, maka dalam menjalankan dari setiap pemain peran
harus mampu menuntun bahwa pelaksanaan atas wewenang haruslah sejalan
dengan setiap keputusan yang diambil.
Jadi
kemampuan untuk mengambil keputusan sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku. Wewenang adalah kekuasaan yang syah untuk melaksanakan peranan
sesuai dengan jabatan.
Oleh
karena itu, wewenang haruslah dipandang dari poros cahaya artinya
memanfaatkan wewenang kita dapat hidup dengan keyakinan, harapan dan
cinta, sebaliknya juga dapat dilihat dari poros kegelapan artinya kita
tidak dapat hidup dengan ketakutan, harapan dan ketamakan.
- GANJAR DALAM LSM PASETTONG:Ganjar
dalam arti imbalan yang diberikan secara wajar dan adil baik bersifat
finansial maupun no-finansial. Atau dengan kata lain ganjar adalah
imbalan dalam bentuk penghargaan atas prestasi positif atau hukuman atas
prestasi negatif.
- BUDAYA LSM PASETTONG SEBAGAI PEDOMAN PERJALANAN HIDUP DALAM BERSIKAP DAN BERPERILAKUMenjadi
pedoman sebagai aturan yang harus kita patuhi dan dijalankan sebagi
komitmen yang datang dari diri sendiri untuk mewujudkan tujuan dalam
hubungan dengan Allah dalam usaha mencari ridha Allah.
· Dengan pedoman yang diformalkan dapat diterima oleh aktivitis dan anggota diharapkan dapat menuntun dalam menjalankan peran yang dibebankan dalam mewujudkan kehidupan yang baik dan bahagia.
· Dengan
pedoman itu pula mendorong kepada aktivis dan anggota untuk mampu
membangun dalam mewujudkan masyarakat damai yang produktif.
· Menjadi pedoman dalam merumuskan budaya kerja dalam berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan adil, bahagia, makmur dan ampunan.
· Menjadi
pedoman akan arti penting untuk terus meningkatkan kompetensi dalam
usaha untuk mewujudkan kewaspadaan yang sejalankan berpikir dalam
dimensi masa depan yang beragam.
· Menjadi pedoman bagi setiap pemimpin dalam organisasi untuk mendorong kompetensi mengkoordinasikan untuk bergerak secepat kilat.
· Menjadi pedoman bagi aktivis dan anggota kedalam kesiapan menghadapi perubahan yang sejalan dengan wujud kekuatan adaptabilitas.
· Menjadi pedoman bagi aktivis dan anggota untuk dapat mampu menyelaraskan dengan visi dan misi LSM GMBI.
· Menjadi pedoman bagi aktivis dan anggota untuk mendorong individu dan kelompok kedalam kekuatan mengembangkan inovasi.
F. BUDAYA LSM PASETTONG YANG KUAT DAN SEHATBertolak
dari kebersamaan dalam pola pikir bersikap dan berperilaku yang
dituntun oleh Budaya LSM PASETTONG, untuk menggerakkan kebiasaan pikiran
dalam mengelola hidup dengan energi mampu memberikan ruang gerak yang
terkait dengan dimensi masa dapan yang penuh gejolak dan tantangan.
Sejalan
dengan pikiran diatas, maka mengelola organisasi LSM PASETTONG
berbasiskan budaya dalam kondisi yang kuat dan sehat dengan :
1. MENDALAMI MAKNA MENGELOLA HIDUP DENGAN ENERGI
SEBAGAI LANDASAN BERPIKIR MENCAKUP :
1.1.
Mengelola kebiasaan dalam menciptakan RASA AMAN artinya memberikan
gambaran yang bersifat Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan rasa aman,
stabil, partisipatif, rasa memiliki, awas secara fisik, membantu, mapan
VERSUS Tertutup hal-hal yang berkaitan dengan tidak aman, keras kepala,
kaku, menolak perubahan, banyak tingkah, terisolasi, ekslusif.
Sejalan dengan pikiran 1.1. tersebut timbul pertanyaan kunci berupa
1) apa arti rasa aman bagi anda ? ;
2) Kapan anda merasa terlalu nyaman dalam hidup ; apa harga yang anda harus bayarkan untuk rasa nyaman yang berlebihan itu ?
3) Bagaimana anda membantu orang lain untuk menemukan rasa aman batin
4) Nilai apakah yang menjadi keyakinan dasar hidup anda ? Apakah nilai-nilai itu nilai anda sendiri ?
5) Bagaimana anda menjaga kesehatan fisik ? Apakah yang telah anda lakukan telah memadai ?
6) Bagaimana „rasa takut ditolak“ menghambat anda ?
1.2.
Mengelola kebiasaan dalam membangkitkan GAIRAH artinya memberikan
gambaran yang bersifat Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan kreatif,
mandiri, petualang, akrab secara fisik dan emosi, dinamis dan berani
mengambil resiko VERSUS Tertutup penghargaan diri rendah, frustrasi,
terlalu memanjakan diri, kreativitas rendah, tidak berani ambil resiko.
Sejalan dengan pikiran 1.2. diatas timbul pertanyaan kunci ini :
1) Apa yang membuat hidup anda bergairah ? ;
2) Emosi apa yang mudah dan tidak muda anda ungkapkan ? ;
3) Sejauh manda anda dapat hidup dengan ambibiguitas dan ketidakpastian ?
4) Bagaimana cara anda mengelola konflik secara sehat ? ;
5) Sejauh mana anda dapat menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain
6) Apa tujuan hidup anda? Bagaimana anda menghayatinya ? ;
7) Bagaimana „ketakutan kehilangan kendali“ mempengaruhi hidup anda ?
1.3.
Mengelola kebiasaan dalam berbagi KEKUATAN atinya memberikan gambaran
yang bersifat Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan kuat, menentukan
diri sendiri, antusias, tegas, otonom, percaya diri, bertujuan, asertif,
membangkitkan semangat dan berani VERSUS Tertutup rendah diri, suka
menyalahkan, merasa diri sebagai korban, tunduk, kasar takut, jengkel
merasa malu dari bersalah, agresif dan tidak peka.
Sejalan dengan pikiran 1.3. diatas timbul pertanyaan kunci ni :
1) Apa yang membuat anda yakin bahwa andalah yang menentukan takdir anda sendiri ? ;
2) Apakah anda membiarkan harapan orang lain mmemengaruhi hidup anda ? Jika ya, bagaimana caranya ? ;
3) Apa yang anda lakukan untuk mendapakan kekuatan anda dan kapan anda melepaskannya ?
4) Kapan anda measa nyaman berbagi kekuatan dan kapan tidak nyaman ? Apakah anda melakukannya secara adil ? ;
5) Kapan terakhir kali anda berusaha melihat ke dalam diri ? ;
6) Bagaimana rasa takut ditolak menghambat anda ?
1.4.
Mengelola kebiasaan dalam cinta yang MENGINSPIRASI artinya memberikan
gambaran yan bersifat Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan berbelas
kasih, memaafkan, berani mempercayai, bersyukur, rapuh, peduli menerima
diri sendiri, bebas, memperlihatkan kesedihan, dukacita, kegembiraan dan
kebahagian VERSUS Tetutup kesepian, suka menyendiri, menuupi kerapuhan,
menyalahkan diri sendiri, dendam, memlikikelekatan, getir, cemburu,
putus asa, memperlihatkan kebencian dan ketidakpercayaan.
Sejalan dengan pikiran 1.4 ini, maka timbul pertanyaan kunci yang mencakup :
1) Apa yang membuat anda bergembira ? ;
2) Kapan anda merasa pikira selaras dengan perasaan ? ;
3) Apakah anda cukup mengasihi diri sendiri dan orang lain ? Siapa yang pelu anda maafkan ? ;
4) Kapan anda merasa cinta menguasai hati anda ? ;
5) Berapa banyak waktu yang anda gunakan untuk memikirkan masa depan dan masa lalu ? ;
6) Apa yang anda syukuri saat ini ? ;
7) Bagaimana rasa „takut dikhianati“ menghambat perkembangan anda ?
1.5.
Mengelola kebiasaan dalam menyerukan KEBENARAN artinya memberikan
gambaran yang bersifat Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan jujur,
autentik, terintergrasi, dapat mengungkapkan diri, dapat membaur,
inovatif, dapat menyesuaikan diri, berkomitmen dan pendengar yang baik
VERSUS Terbuka menahan diri, secara emosional tidak ekspresif,
hati-hati, tidak jujur, ragu-ragu, sembrono, dangkal sulit berkomitman
keyakinan pribadi tidak jeladdan sinis.
Sejalan dengan pikiran 1.5. ini, timbul pertanyaan kunci ini :
1) Apa itu kebenaran ? ;
2) Kapan anda mengatakan apa yang anda benar-benar ingin katakan ? Apa akibatnya jika anda tidak mengatakannya ? ;
3) Rahasia apa yang membuat anda tidak bebas ? ;
4) Bagaimana kisah-kisah yang anda ceritakan menghambat perkembangan anda ? ;
5) Apa anda menyediakan cukup waktu untuk mendengarkan suara batin ? Apa yang terjadi jika mendengarkan suara batin ? ;
6) Bagaimana „rasa takut dipermalukan“ menghambat perkembangan anda ?
1.6.
Mengelola kebiasaan dalam mempercayai INTUISI artinya memberikan
gambaran yang bersifat Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan intuitif,
imajinatif, bijak, visioner, dapat melihat masa depan, mampu memahami
kebenaran yang tersembunyi, awas, mengalr cepat mengerti, nonlinier dan
berpikiran terbuka VERSUS Terbuka hal-hal yang berkaitan dengan
berpikiran sempit, daya penglihatan sempit, secara mental terpenjara,
berpikr obsesif, selalu mengalami mimpi buruk, kaku, sulit mempercayai
orang lain dan tidak logis.
Sejalan dengan pikiran 1.6. ini, timbul pertanyaan kunci ini :
1) Apa yang terjadi jika anda mendengarkan intuisi ? Apa yang terjadi jika anda tidak mendengarkan intuisi ? ;
2) Bagaimana intuisi membantu proses belajar anda ? ;
3) Apa yang menghidupkan imajinasi anda ? ;
4) Sejauh mana anda teruka pada isyarat-isyarat yang dikirimkan tubuh ? ;
5) Kapan anda merasa sangat jelas dengan nglihatan pribadi anda ? ;
6) Apakah anda menjalani kehidupan impian anda ? ;
7) Bagaimana rasa takut “pengetahuan sejati” menhambat hidup anda
1.7. Mengelola kebiasaan dalam menghormati MISTERI kehidupan
Artinya
memberikan gambaran yang bersifat Terbuka dengan hal-hal yang berkaitan
dengan sadar, tercerahkan, mistis, menginspirasi, rendah hati, dapat
meramalkan, taat, terbebaskan dan hening VERSUS Terbuka hal-hal yang
berkaitan dengan tanpa tujuan, terpisah, tersesat, menghakimi gelisah,
tertekan, secara spritual acuh, putus asa dan tanpa harapan.
Sejalan dengan pikiran 1.7. ini, timbul pertanyaan kunci ini :
1) Apa yang membuat anda merasa damai ? ;
2) Kapan anda merasa sangat terhubung dengan kehidupan ? ;
3) Apa yang anda lakukan untuk membantu orang supaya lebih terhbung dengan sudut pandang universal ? ;
4) Kapan anda bersahabat dengan kematian ? ;
5) Apa artinya menghargai hidup bagi anda ? ;
6) Apakah anda percaya keajaiban ? Kapan anda mengalami keajaiban untuk pertama kalinya ?
7) Bagaimana kekuatan „rasa takut pada yang belum dikenal“ menghambat anda ?
2. MENGELOLA LSM PASETTONG BERBASISKAN BUDAYA
Mengelola
organisasi LSM GMBI kedalam kekuatan beroperasi yang kuat dan sehat
berbasiskan budaya digerakkan oleh kebisaan pola pikir yang terarah
dalam dua sudut pandang yang kita sebut dari sudut pandang dengan pola
pikir poros cahaya artinya budaya menentapkan KEYAKINAN, HARAPAN dan
CINTA sebagai satu kekuatan. Dan disisi lain dengan sudut pandang
dengan pola pikir poros kegelapan artinya diperlukan satu kekuatan
melepaskan diri dari KETAKUTAN, HARAPAN dan KETAMAKAN yang dapat
mempengaruhi dalam proses berpikir.
Oleh
karena itu budaya menggariskan hal-hal kebiasaan berpikir dalam poros
cahaya yang dapat menuntun kedalam bersikap dan berperilaku yang
mencakup :
2.1. KEBIASAAN BERPIKIR DALAM KEWASPADAAN
Pertama, tingkatkan kemampuan untuk menyelidiki kedalam kebiasaan berpikir untuk melihat lapangan masa depan yang beragam. Oleh karena itu gerakkan kekuatan berpikir kedalam alternatif bahwa dari pengalaman bahwa :
1) Kecenderungan gagasan hanya berdaya guna 5 tahun dan daya gunanya akan semakin berkurang ;
2) Dengan memperhatikan spektrum masa depan memungkinkan orang melihat tentang kemungkinan kebutuhan perubahan bagi organisasi ;
3)
Dengan melihat alternatif masa depan mempermudah mencari strategi
perlindungan yang tepat kedalam a) apakah kebutuhan umum dapat dilihat
di seluruh rentang masa depan ? ; b) seberapa tepat strategi dan
struktur organisasi berbagai kemungkinan masa depan yang beragam.
Kedua, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir antisipatif untuk
mlihat kejutan tidak terduga. Oleh karena itu gerakkan kekuatan
berpikir kedalam analisis SWOT menganalisa hal-hal yang terkait dengan
kekuatan, kelemahan disatu sisi dan peluang dan tantangan disisi lain.
Ketiga, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir kearah menantang asumsi artinya
perencanaan berbasiskan asumsi paling baik dijalankan ketika pembuat
keputusan dapat membandingkan visi masa depan mereka terhadap dunia
alternatif. Dunia alternatif ini hanya dimaksudkan untuk menambah
kelogisan perubahan dari dunia dewasa ini menjadi sesuatu yang di
dalamnya, asumsi yang mengandung kerawanan telah berubah.
Perencanaan
berbasis asumsi jauh lebih mudah daripada perencanaan strategis yang
lebih formal. Yang diperlukan hanyalah komitmen untuk mempertanyakan
asumsi yang mendukung rencana yang sudah ada.
Keempat, tingkat kemampuan kedalam kebiasaan berpikir mengurangi penyesalan artinya
mulailah dengan kesehatan dan kekuatan organisasi lalu sesuaikan diri,
sejalan dengan pikiran itu hindarilah hal-hal yang tidak diinginkan
sehingga dapat menurangi kerawanan.
2.2. KEBIASAAN BERPIKIR DALAM KEGESITAN
Pertama, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untuk merekrut dalam dimensi masa depan yang
beragam artinya merekrut bakat pada tingkat dasar organisasi saja
tidaklah cukup. Oleh karena itu kembangkan pembelajaran pada semua
tingkatan dalam organisasi seperti halnya dengan Militer.
Kedua, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untuk melatihkegesitan artinya
belajar dari pengalaman masa lalu dalam kerangka untuk memikirkan dalam
rangka mengurangi biaya pembelajaran sehingga diharapkan secara
berkesinambungan untuk memupuk semangat bagi semua kelompok aktivis dan
anggota.
Ketiga, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untuk menetapkansasaran sedikit lebih tinggi dari
yang mungkin dicapai artinya berdasarkan pengalaman dari hasil tolak
ukur yang ada dari pengalaman sebelumnya dapat dicapai melebihi dari
yang ditetapkan oleh karena itu diperlukan penyesuaian dari tolak ukur
sebelumnya.
Keempat, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untukmemberikan wewenang dalam
bertindak artinya penggunaan wewenang adalah soal kepercayaan, oleh
karena itu perlu waspada sehubungan dengan menonjolnya ke-aku-an karena
membesarnya wewenang.
Kelima, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untuk berpikirsederhana artinya
menggerakkan sesuatu kekegiatan tidak selalu mengedepankan atas dasar
penguasaan kompetensi yang disadari menjadi tidak disadari sebagai suatu
kekuatan.
2.3. KEBIASAAN BERPIKIR DALAM ADAPTABILITAS
Pertama, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untukmenciptakan kebebasan belajar artinya
agar dapat menuntun sikap dan perilaku yang selalulu siap menghadapi
tantangan dalam perubahan yang sejalan dalam usaha kita memahami belajar
masa lalu dan belajar masa kini dalam memandang masa depan.
Kedua, tingkatkan kemampan kedalam kebiasaan berpikir untuk menciptakan kebebasan berimajinasi artinya
dengan penguasaan pengetahuan dari pengalaman dan ilmu berdasarkan
penguasaan beragam informasi untuk memberikan penguasaan dalam wawasan
dalam usaha-usaha mendayagunakan berpikir dengan menghayati sebagai daya dorong.
Ketiga, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untukmenggabungkan keahlian artinya
dalam memanfaatkan otak dan hati dalam proses berpikir secara metodis
kedalam kemampuan untuk menggerak analisis yang strategis.
Keempat, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir membuat tolak ukur menjadi tidak berfungsi artinya
membiasakan mengukur dalam berbagai dimensi masa depan ; mengumpulkan
isyarat yang tepat lalu menghubungkannya ; jangan mempertaruhkan semua
ukuran anda ; buatlah tetap edrhana ; gunakan intuisi.
Kelima, tingkatkan kemampuan kedalam kebiasaan berpikir untuk menerima konsep perintah artinya
pemahaman yang mendasarkan adanya unsur-unsur yang terkait dengan skala
waktu yang menunjukkan persiapan dan kesiapan ; kesadaran faktor
eksternal, kesadran situasi situasional ; kekuatan terstruktur yang
sejalan dengan tugas yang dibebankan ; kemampuan intelijin ; rencana
darurat.
2.4. KEBIASAAN BERPIKIR DALAM KESELARASAN
Pertama, tingkatkan kemampuan dalam kebiasaan berpikir untuk menumbuhkan hal yang benar dalam diri anda artinya
yang sejalan dengan tuntutan fungsi, tugas, pekerjaan yang dibebankan
dalam peran anda, maka disitu terletak tantangan dan peluang yang akan
ada hadapi dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada diri anda.
Kedua, tingkatkan kemampuan dalam kebiasaan berpikir untuk memimpin dalam demensi masa depan artinya
sejalan dengan daya kemuan yang kuat bahwa menumbukan hal yang benar
juga berarti mempelajari hal yang benar, oleh karena itu ingatlah bahwa
anda akan menghadapi kesulitan menyesuaikan diri denan masa depan jika
mereka belajar cara mengulangi masa lalu.
Ketiga, tingkatkan kemampuan dalam kebiasaan berpikir untuk berkomunikasi melalui gambar artinya
perintah dan pengendalian yang lebih baik juga melibatkan pemahaman
tentang apa yang menjadi kebutuhan komandan bahwa sistem perintah dan
pengendalian sebagai jaringan informasi yang mengumpulkan berbagai
sumber, termasuk manusia, komputer, dukumen, ntlijin, kritkus, gambaran
tentang musuh, serta intuisi dan pengalaman kolektif.
Keempat, tingkatkan kemampuan dalam kebiasaan berpikir untukmengantisipasi musuh artinya
mendorong organisasi untuk mengenal musuh mereka, mereka juga percaya
bahwa organisasi sama sekali tidak boleh tergantung pada seorang
pemimpin, mereka percaya pada pendelegasian sebahaian wewenang karena
perang selalu dilaksanakan melalui petempuran yang dilakukan oleh
pasukan.
Kelima, tingkatkan kemampuan dalam kebiasaan berpikir untuk menghindari hal-hal yang tidak relevan artinya
organisasi yang kuat dan sehat berfokus pada semua aspek perencanaan
aktivis dan anggota kerja dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan
dalam perjalanan waktu. Mereka mengetahui bahwa basis bakat tidak
mungkin digunakan jika mereka membeda-bedakan keahlian, berdasarkan ras,
jenis kelamin, ketidakmampuan. Karena itu keselarasan menjadi mustahil
jika organisasi berkonsentrasi pada masalah-masalah yang mutlak tidak
mendukung kinerja yang sebenarnya.
G. PENUTUP
Kehidupan
kita berorganisasi dalam LSM GERAKAN MASYARAKAT BAWAH INDONESIA
diperlukan adanya tuntunan bersikap dan berperlaku dalam kebersamaan
memperjuangkan mimpi VISI DAN MISI LSM PASETTONG menjadi satu kenyataan
berdasarkan aturan formal yang kita setuju bersama dengan landasan wujud
BUDAYA LSM PASETTONG YANG KUAT DAN SHAT.
Oleh
karena itu, untuk mewujudkan mimpi yang telah digariskan dalam
organisasi akan kita wujudkan dalam kenyataan atas dasar KERJA TIM dalam
hidup ini, apa yang aktivis dan anggota fokuskan adalah apa yang akan
aktivis dan anggota lihat, maka disitulah pintu memasuki perjuangan.
Dengan
pemikiran dalam kebiasan BUDAYA LSM GMBI YANG KUAT DAN SEHAT, kita
bersimpuh kehadapan Allah Swt menuju JALAN KESELAMATAN bahwa :
„Wahai
manusia yang mengajak melakukan kebaikan sebagaimana kau amalkan. Wahai
manusia yang umur selalu dihitung dengan tarikan nafas.
Jangan masa tuamu dari perbuatan nista yang akan mengotori dirimu. Sesungguhnya baju putih itu peka terkena kotoran.
Janganlah
seperti binatu yang pekerjaannya mencuci pakaian orang lain. Sedangkan
pakaiannya sendiri dibiarkan penuh kotoran dan najis.
Kau
mengharapkan kesuksesan tapi enggan melangkahkan kaki ke jalan
kesuksesan. Sesungguhnya perahu itu tidak bisa berlayar di atas daratan.
Keranda mayat yang akan kau tumpangi akan melupakan segala kenderaraa, yang pernah kau naiki seperti keledai dan kuda.
Pada
hari kiamat nanti tidaklah berguna harta dan anak. Dan hipitan alam
kubur akan melupan kenikmatan malam petama (malam pengantin) „
Sejalan
dengan ungkapan JALAN KESELAMATAN, maka dengan budaya LSM BUDAYA GMBI
yang kuat dan sehat untuk menuntun kedalam ETIKA BERMUAMALAH bahwa
„Barang siapa yang bermuamalah dengan manusia tanpa menzaiminya,
berbicara tanpa mendustainya, dan berjanji tanpa mengingkarinya, maka
sempurnalah kehormatan dirinya.“
Jadi
ingatlah bahwa aktivis dan anggota LSM GMBI dituntut dalam bersikap dan
berperilaku sejalan dengan KEWAJIBAN TERHADAP NEGARA DAN AGAMA bahwa
„Barang siapa yang tidak memenuhi kewajibannya terhadap negara dan
agamanya karena takut letih atau mati, maka ia tidak berhak untuk hidup
karena kematian pasti akan datang tetapi jiwa mulia tidak akan pernah
mati“
Mengetuk
dinding jiwa dalam aktivis dan anggota LSM GMBI berarti ada daya
kemauan yang kuat dalam kebiasaan berpikir „MEMAHAMI DUNIA“, renungkan
ungkapan bahwa „Alam ini lahihiriahnya berupa tipuan sementara
batiniahnya berupa pelajaran. Diri (nafsu) melihat kepada lahiriahnya
yang menipu, sementara kalbu melihat kepada batinnya yang menjadi
pelajaran“, maka ingatlah selalu dalam memahami, menghayati dan
mengamalkan makna „Jangan tertipu pada yang tampak : Tanggalkan
kebanggaanmy pada kemuliaan duniawi ; Sempurnakan kesadaranmu agar
engkau menemuka-Nya lebih dekat daripada apa pun ; Tinggalkan
kebiasaanmu bergantung kepada makhluk, sebab akan membuatmu suntuk dan
takluk“
Aktivis
dan anggota LSM GMBI dengan budaya yang kuat dan sehat akan mampu
mengetuk dindang jiwa dengan kebiasaan berpikir dalam „Kebersihan
ruhani, kelurusan aqidah, , kelembutan rasa, kekuatan kata, gejolak
jiwa, ketegasan sikap dan ketajaman mat hati“, dengan demikian maka
teman sejawat merupakan wajah manusia tanpa topeng kepalsuan dalam hidup
ini untuk menumbuh kembangkan kebiasaan berpikir kedalam „Selalu
waspada ; Selalu Bresyukur ; Sabar sebagai penolong“
KATA PENGANTAR
A. MAKNA LOGO LSM PASETTONG
- Lambang organisasi mewujudkan pencerminan dari
- Warna lambang mewujudkan pencerminan dari
- Tiga pegangan buat aktivis dan anggota GMBI
B. MOTO LSM PASETTONG
C. PALAPA SETTONG SEBUAH SIMBOL PERUBAHAN
D. IKRAR JANJI PENGURUS – ANGGOTA LSM PASETTONG
E. PALAPA SETTONG SIMBOL BUDAYA ORGANISASI
- MAKNA KATA PASETTONG MENJADI KATA BERMAKNA
- VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DALAM BUDAYA LSM PASETTONG
- NILAI, NORMA, WEWENANG DAN GANJAR DALAM BUDAYA LSM PASETTONG
F. BUDAYA LSM PASETTONG YANG KUAT DAN SEHAT
G. P E N U T U P
KATA PENGANTAR
Astagfirulloh Hal adzim …………………….
Astagfirulloh Hal adzim …………………….
Astagfirulloh Hal adzim ………………………..
Bismillahirrohmanirrohim ………………………….
Assalamu’alaikm Wk. Wb. …………………………..
Salam sejahtera bagi kita semua ………………………
Jabat Erat
DPP LSM PASETTONG
Pertama-tama
marilah kita bersyukur kehadirat Allah Swt, atas segala nikmat dan
karunia-Nya yang telah dicurahkan dalam berdirinya LSM PASETTONG di
tahun 2016.
Sejalan
dengan usaha-usaha kita bersama untuk meningkatkan daya guna LSM
PASETTONG memainkan peran dalam mewujudkan VISI dan MISI yang telah kita
gariskan sebagai keputusan strategiS, maka sikap dan perilaku pengurus
dan anggota haruslah mengacu “Jangan katakan apa yang telah anda
lakukan, tapi tunjukkan apa yang dapat anda lakukan”.
Oleh
karena itu, Ya Tuhan, berilah aku KEDAMAIAN untuk menerima hal-hal yang
tidak dapat kuubah, KEBERANIAN untuk mengubah hal-hal yang bisa kuubah,
dan KEBIJAKSANAAN untuk mengetahui perbedaan keduanya .
Dengan
kebersamaan bersikap dan berperilaku yang dituntun oleh budaya
organisasi LSM GMBI yang kuat dan sehat, maka percakapan sulit jadi
mudah, yang digerakkan oleh kebiasaan berpikir dalam hidup dengan energi
untuk mewujudkan kebiasaan hidup dalam menciptakan RASA AMAN ,
membangkitkan GAIRAH , berbagi KEKUATAN, cinta yang MENGINSPIRASI ,
menyerukan KEBeNARAN, mempercayai INTUISI, menghormati MISTERI
kehidupan.
Saya
mnganggap bahwa dengan budaya LSM PASETTONG yang kuat dan sehat, maka
pengurus dan anggota LSM PASETTONG harus menjadi terdepan dimana sebagai
Anak Bangsa yang siap berkorban, berjuang, membela kebenaran dan
keadilan sebagai wujud kesiapan Anak Bangsa yang bergabung dalam wadah
PASETTONG. PASETTONG… PASETTONG…… PASETTONG….. … sampai mati.
Tak
ada kata yang manis adalah PANCASILA adalah harga mati bagi PASETTONG
dimana hal tentang penindasan, diskriminasi, bahaya laten KKN dan
ECONOMIC HIT MAN, kemiskinan, kebodohan bisa dirontokkan serta
dihancurkan apabila kita sebagai kluarga besar yang tergabung dalam
wadah LSM PASETTONG menyatakan sikap tegas bahwa “PANCASILA sebagai
komitmen HARGA DIRI SEBAGAI ANAK BANGSA YANG BERBUDAYA, BERMARTABAT,
BERIMAN dan BERDAULAT dalam Perekat Persatuan dan Kesatuan.
RAKYAT ……. BERSATU ……….. tidak bisa dikalahkan
Satu kata, satu sikap, satu suara, satu tekad dan SATU KOMANDO
PASETTONG. PASETTONG. PASETTONG. ……………………sampai mati.
Budaya Organisasi LSM PASETTONG yang kuat dan sehat akan terus meneriakkan REVOLUSI BERPIKIR sebagai
satu kekuatan kebiasaan bahwa PASETTONG sebuah simbol perubahan dengan
menguraikan 2 huruf menjadi kata bermakna menjadi POLA PIKIR untuk
menuntun dalam memahami kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kelompok
anak bangsa :
1. Orang yang mengerti dan mengerti bahwa ia mengerti. Itulah orang pandai, maka ikutilah dia.
2. Orang yang mengerti tapi tidak mengerti bahwa ia mengerti. Itulah orang yang lalai, maka peringatkanlah ia.
3. Orang yang tidak mengerti dan ia mengerti bahwa ia tidak mengerti. Itulah orang yang sadar diri, maka ajarilah ia.
4. Orang yang tidak mengerti dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti. Itulah orang yang bodoh, maka tuntunlah ia.
Dengan
budaya yang kuat dan sehat memberikan daya dorong kedalam pola pikir
sebagai satu kekuatan dalam perkembangan dari sifat ketergantungan,
perlawanan, kemandirian dan keterikatan untuk mendorong kedalam
kebiasaan pikiran kedalam KETEGARAN, KEKUATAN, KETEGASAN dalam
kebersamaan bersikap dan berperilaku.
Dengan
budaya yang kuat dan sehat memberikan daya dorong kedalam pola pikir
yang mengintergrasikan tingkat keberadaan manusia dalam kesiapan untuk
mendukung perubahan kesadaran dalam kebersamaan bersikap dan berperilaku
yang terkait dalam kekuatan dimensi:
MENTAL terkait dengan pikiran kita adalah tempat pikiran, asumsi, keyakinan, sikap, nilai dan pendapat kita.
ROH AGUNG terkait dengan pikiran kita adalah kekuatan tidak tampak mata yang memberikan vitalitas hidup.
EMOSI terkait dengan pikiran kita adalah merupakan faktor mendasar untuk menjadi manusia yang manusiawi.
FISIK terkait dengan pikiran kita adalah kita hidup di dunia yang sangat menghargai tindakan fisik dan aspek kerja.
Dengan
budaya yang kuat dan sehat, PENGURUS DAN ANGGOTA LSM PASETTONG yang
merasakan melakukan perubahan dalam pola pikir harus mampu menghadapi
kritik terbuka atas tindakan yang sepihak tanpa partsipatip.
RAPATKAN BARISAN SATUKAN PANDANGAN
TEGAKKAN KEBENARAN WALAUPUN LANGIT AKAN RUNTUH.
SAMBUTLAH SALAM FAJAR MENYINGSING :
Hari ini hidup, Justru menentukan, Kehidupan kita …………………
Dalam kelangsungan hidup yang pendek itu .. Tercakup semua kegiatan ..
Dan kebahagian dari pada wujud hidup anda ………….
Kebahagian pertumbuhan .. Kegemilangan keindahan ..Keagungan tindakan
Kemarin hanya suatu impian .. Besok suatu pandangan ….
Tetapi hari ini…Bila hidup baik …Akan membuat tiap hari …
Kemarin suatu impian kebahagian .. ………
Karenanya manfaatkanlah sebaik-baiknya hari ini ………………
JABAT ERAT, SUMENEP JUNI 2016
DEWAN PIMPINAN PUSAT
LSM PASETTONG
TTD
UNGGUL KARYONO
KETUA UMUM